Es
krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan
udara. Sel-sel udara yang ada berperanan untuk memberikan texture lembut
pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan
menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak.
Bahan
utama dari es krim adalah lemak (susu), gula, padatan non-lemak dari
susu (termasuk laktosa) dan air. Sebagai tambahan, pada produk komersil
diberi emulsifier, stabiliser, pewarna, dan perasa. Sebagai emulsifier
biasanya digunakan lesitin, gliserol monostearat atau yang lainnya.
Emulsifier ini berguna untuk membangun distribusi struktur lemak dan
udara yang menentukan dalam membentuk sifat rasa/tekstur halus dan
pelelehan yang baik. Untuk stabilisernya bisa digunakan polisakarida dan
ini berfungsi sebagai penambah viskositas. Sedangkan pewarna dan perasa
bisanya bervariasi tergantung pada selera pasar. Jika ingin diberi rasa
strawberry tentunya diberi perasa strawberry dan pewarna makanan merah.
Bahan-bahan
tersebut dicampur, dipasteurisasikan, dihomogenasikan, dan didinginkan
dengan cepat. Setelah emulsi minyak dalam air tersebut dibiarkan dalam
waktu yang lama, kemudian dilewatkan dalam kamar yang suhunya cukup
rendah untuk membekukan sebagian campuran. Pada saat yang sama udara
dimasukkan dengan cara dikocok.
Tujuan
dari pembekuan dan aerasi ini adalah pembentukan buih yang stabil
melalui destabilisasi parsial dari emulsi. Pengocokan tanpa pendinginan
tidak akan memberikan buih yang stabil. Jika buih terlalu sedikit
produknya akan tampak basah, keras dan sangat dingin. Sedang jika
buihnya terlalu banyak maka produknya akan tampak kering. Sel-sel udara
pada es krim harus berukuran sekitar 100 mikron. Jika sel udaranya
terlalu besar, es krimnya akan meleleh dengan cepat. Sedang jika sel
udaranya terlalu kecil maka buihnya akan terlalu stabil dan akan
meninggalkan suatu ‘head’ ketika meleleh.
Es
krim mempunyai struktur koloid yang kompleks karena merupakan buih dan
juga emulsi. Buih padat terjadi karena adanya lemak teremulsi dan juga
karena adanya kerangka dari kristal-kristal es yang kecil dan
terdispersi didalam larutan makromolekular berair yang telah diberi
gula. Peranan emulsifier (misalnya: gliserol monostearat komersial)
adalah untuk membantu stabilisasi terkontrol dari emulsi didalam
freezer. Perubahan-perubahan
polimorfis lemak pada es krim selama
penyimpanan menyebabkan perubahan bentuk pada globula awalnya, yang
berkombinasi dengan film protein yang agak lepas, menyebabkan terjadinya
penggumpalan di dalam freezer. Stabilisasi gelembung-gelembung udara
pada es krim juga terjadi karena adanya kristal-kristal es dan fasa cair
yang sangat kental. Stabiliser polisakarida (misalnya: carrageenan)
menaikkan kekentalan fasa cair, seperti juga gula pada padatan non-lemak
dari susu. Stabiliser-stabiliser ini juga dikatakan dapat
memperlambatan pertumbuhan kristal-kristal es selama penyimpanan. Hal
ini karena jika kristal-kristal esnya terlalu besar maka akan terasa
keras di mulut. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai
pembuatan eskrim pada skala industry pembuatan eskrim.
Bahan baku utama
1. Lemak
Lemak
(lipida) terbentuk dari unit-unit struktural dengan hidrofobisitas yang
tampak jelas. Lipida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik. Ketidak larutan dalam air adalah sifat analitis yang digunakan
untuk pemisahan cepat antara lemak dari protein dan karbohidrat (Belitz
and Groosch, 1987)
Minyak
atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak
essensial seperti linoleat, linolenat, dan arakidonat yang dapat
mencegah penyumbatan pembuluh darah akibat kolesterol. Selain itu, lemak
dan minyak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi
vitamin-vitamin A, D, E dan K (Winarno, 1997).
Lemak
sendiri dapat menyusun 10-15% berat es krim susu (dairy ice cream),
dapat berupa lemak susu (seperti whole milk, cream, butter, atau
Anhydrous Milk Fat (AMF)) atau lemak nabati yang terbuat dari padatan
minyak biji bunga matahari, minyak kelapa, minyak kedelai, dan rapessed
oil.
Penambahan
lemak nabati dilakukan karena lemak nabati lebih aman digunakan dan
memiliki sifat yang lebih spesifik khususnya menyangkut flavor (lemak
nabati tidak menyebabkan off flavor akibat absorbsi senyawa-senyawa
flavor). Tujuan ditambahkannya lemak adalah untuk memperbaiki tekstur,
memperbaiki cita rasa dan memenuhi standar yang ada. Untuk produk-produk
jenis es puter, ditambahkan santan (ekstraksi daging buah kelapa)
sebagai tambahan sumber lemak bagi lemak nabati dari kedelai.
2. Padatan Susu non Lemak / Milk solid-non-fat (MSNF)
Padatan
susu non lemak / Milk solid-non-fat (MSNF) ialah padatan yang diperoleh
dari susu yang terdiri atas protein, garam dan laktosa. Protein
merupakan zat makanan yang sangat penting bagi tubuh karena protein
berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh dan sebagai zat pembangun
serta zat pengatur. Sedangkan garam merupakan substansi yang ada atau
mungkin ada dalam susu sebagai ion-ion dengan berat molekul yang sangat
kecil (kurang dari 300). Dan laktosa merupakan karbohidrat utama yang
terdapat dalam susu.
Pada
pembuatan es krim industri biasanya menambahkan MSNF dalam bentuk bubuk
susu atau susu skim yang terkondensasi (condensed milk). Jumlah MSNF
yang ditambahkan harus sekitar 11-11,5% berat untuk didapatkan mix es
krim yang memiliki kadar lemak 10-12%. Selain memiliki nilai nutrisi
yang tinggi, MSNF jugameiliki kemampuan untuk memperbaiki tekstur es
krim dengan cara mengikat air dan memindahkan air dan protein yang
terkandung dalam MSNF dapat mempengaruhi distribusi yang tepat dari
udara di dalam es krim selama proses pembekuan.
MSNF
ditambahnkan pada proses pembuatan dengan tujuan didapatkannya kadar
lemak yang bervariasi sebagai hasil dari buttermilk dan terhindar dari
flavor yang mungkin dihasilakn oleh buttermilk itu sendiri serta agar
didapatkan tekstur yang lebih bagus.
3. Gula
Gula
merupakan istilah umum yang sering diartikan untuk karbohidrat yang
digunakan sebagai pemanis. Dalam dunia industri, gula yang paling sering
digunakan ialah sukrosa yang tersusun atas dua komponen, fruktosa dan
glukosa.
Untuk
pembuatan es krim, gula ditambahkan untuk mengikat / mengatur kadar
padatan di dalam es krim dan untuk memberikan rasa manis yang diinginkan
konsumen. Biasanya tiap mix es krim mengandung 10-18% berat gula.
Penambahan gula yang berlebihan akan menimbulkan efek turunnya titik
beku mix es krim yang akan memperberat keja pembekuan, oleh karena itu
penambahan gula haru dilakukan dalam jumlah yang tepat. Gula tebu, gula
bit, glukosa, laktosa dan gula invert merupakan macam-macam gula yang
dapat digunakan.
Industri
biasanya menambahkan gula dalam bentuk gula pasir (kristal sukrosa)
dengan tujuan akan meningkatkan cita rasa/menambah rasa manis,
meningkatkan total padatan dan memenuhi standar yang ada.
4. Pengemulsi dan Penstabil
Pengemulsi
merupakan substansi yang membantu emulsifikasi dengan mengurangi
tegangan permukaan dari produk-produk cair. Selain itu, pengemulsi juga
dapat membantu menstabilakn emulsi. Dalam suatu sistem yang tidak dapat
bercampur seperti air/minyal, emulsifier terletak pada antarmuka/
interface yang berfungsi untuk mengurangi besarnya tegangan antarmuka
(Belitz and Groosch, 1987). Pengemulsi yang biasa digunakan dalam
pembuatan es krim ialah glycerin esters, sorbitol esters, sugar esters
dan ester-ester dari sumber lain, biasanya dalam jumlah 0,2-0,4% berat
mix es krim.
Sedangkan
penstabil merupakan bahan yang jika didispersikan dalam fase cair akan
mengikat molekul air dalam jumlah besar sehingga membentuk jaringan yang
mencegah molekul air bergerak bebas (Bylunel,1995). Penambahan
penstabil dalam pembuatan es krim memiliki beberapa fungsi seperti
meningktkan viskositas dari fase kontinyu sehingga dapat memberi
kontribusi terhadap eating characteristics seperti body dan creaminess
serta dapat mengatur perkembangan kristal es. Penstabil dapat mendorong
tingkat pembentukan inti (nucleation) tapi menghambat tingkat
pertumbuhan yang liner sehingga didpatkan kristal es yang kecil dan
bertekstur halus.
Pada
pembuatan es krim, Industri biasanya menggunakan pengemulsi dari
senyawa mono dan digliserida. Sedangkan untuk penstabil digunakan
karagenan, gum guar dan sodium-CMC. Akan tetapi, pengemulsi dan
penstabil yang digunakan sudah dalam satu campuran sehingga dapat
bekerja secara sinergik di dalam mix es krim. Pada pembuatan water ice,
hanya digunakan penstabil agar partikel-partikel padatan dapat menyau
dengan pembawanya (air) dan tidak dilakukan penambahan pengemulsi karena
tidak mengandung lemak pada produk water ice.
5. Pewarna dan Perasa
Pewarna
merupakan bahan yang digunakan untuk mengatur atau memperbaiki
diskolorisasi makanan atau perubahan warna selama proses atau
penyimpanan. Sedangkan zat perasa merupakan senyawa-senyawa yang
meningkatkan aroma daro komoditi makanan walaupun zat ini sendiri, dalam
konsentrasi penggunaannya tidak memiliki bau atau rasa yang khusus
(Belitz and Groosch, 1995).
Industri
biasanya menggunakan bahan perwarna pada mix agar didapatkan penampilan
yang menarik pada es krim dan untuk meningkatkan warna dari bahan
tambahan perasa buah.
Sedangkan
bahan perasa, paling umum digunakan ialah vanilla, nougat, coklat,
strawberry dan kacang. Beberapa produk menggunakan real fruit sebagai
bahan penyumbang flavor seperti kopyor dan durian. Penambahan aksesoris
pada es krim (seperti kacang, nougat dan selai) bertujuan untuk
memperkaya flavor dan pemanis. Kakao digunakan untuk coating/pelapis
coklat pada es krim bars, cones dan bricks.
6. Air dan Udara
Air
digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
es krim sehingga didapatkan mix es krim yang siap diolah lebih lanjut
menjadi es krim. Sedangkan udara digunakan untuk memberikan es krim
kandungan udara (overrun) yang sesuai dengan jenis es krim sehingga
didapatkan tekstur es krim yang halus dan mengurangi rasa dingin yang
berlebihan. Udara yang digunakan berasal dari kompresor udara yang telah
mengalami filtrasi dengan filter mikrobial sebelum masuk ke dalam mix
es krim.
Bahan baku pembantu
Dalam
pembuatan es krim , selain bahan baku utama digunakan pula bahan baku
pembantu antara lain seperti aksesoris buah-buahan, pelapis
coklat/strawberry, kacang/wafer cone giling.
-
Aksesoris buah-buahan
Aksesoris buah-buahan adalah buah-buahan yang ditambahkan ke dalam mix es krim yang berfungsi selain untuk menambah penampilan suatu produk/ sebagai aksesoris, juga untuk meningkatkan cita rasa produk. Aksesoris buah-buahan ditambahkan ke dalam mix setelah mix keluar dari continous freezer ( mengalami pembekuan ). Aksesoris buah dicampurkan ke dalam mix dengan bantuan alat yang disebut fruit freeder.
Jenis aksesoris lain yang juga dikategorikan sebagai aksesori buah-buahan yang biasa dimbahkan pada produk es krim buatan industri adalah seperti tape ketan hitam, kopyor, kacang-kacangan, kismis/raisin, crinkle, dan choco cips. Namun, yang biasa digunakan pada rata-rata pabrik pembuat es krim adalah crinckle dn choco cips.
Crinkle adalah cairan semi solid seperti selai/jam denga rasa tertentu yang dicampurkan ke dalam mix es krim yang keluar dari continous freezer. Selain sebagai aksesoris, bahan ini juga berfungsi meningkatkan rasa produk.
Choco cips adalah potongan-potongan coklat yang digunkan sebagai aksesoris. Choco cips berasal dari coklat cair yang dikeraskan dengan air dingin kemudian dipotong keci-kecil dan bercampur dengan mix es krim bersuhu rendah dari continous freezer melalui suatu feeder.
-
Pelapis coklat/strawberry
Pelapis coklat/ coating adalah suatu campuran coklat (dari kakao) dan lemak yang berbentuk cair dengan viskositas dan elastisitas tertentu serta memiliki titik beku tinggi (cepat membeku) sehingga dapat digunakan sebagai coklat pelapis.Selain itu, biasanya juga diguanakan pula pelapis strawberry yang dibuat dari buah strawberry.
-
Kacang dan wafer cone giling
Kacang adalah aksesoris yang ditambahkan pada permukaan produk es krim dengan pelapis coklat. Aksesoris kacang dicampurkan ke dalam cairan pelapis coklat dan akan menempel pada pelaps coklat saat cairan pelapis tersebut mengeras. Aksesoris kacang juga ditambahkan pada produk es krim cone sebagai pelengkap.
Wafer cone giling adalah aksesoris yang fungsinya sama seperti aksesoris kacang. Wafer cone giling digunakan untuk menggantikan sebagian kacang. Aksesoris ini berasal dari wafer cone yang cacat sehingga tidak boleh digunakan dalam produksi. Wafer tersebut digiling untuk memperoleh pecahan-pecahan kecil yang selanjutnya dicampur dengan kacang sebagai aksesoris tambahan pada bahan pelapis.
Bahan baku penolong ( Bahan Pengemas )
Material-material pengemas yang biasa digunakan pada pembuatan es krim di industri adalah :
-
Roll plastik. Digunakan sebagai pengemas primer pada produk-produk es krim stick.
-
Pack dan cup plastik. Digunakan sebagai pengemas primer pada produk-produk es krim cup dn family pack.
-
Heat-shrink plasyic film. Digunakan sebagai pengemas sekunder pda produk-produk family packdan es krim 5 ltr.
-
Kertas cone wrapper. Digunakan sebagai pengemas primer pada produk-produk es krim cone.
-
Kotak kertas karton cardboard. Digunakan sebagai pengemas primer pada produk-produk es krim 5 ltr.
-
Kotak kertas karton. Digunakan sebagai pengemas sekunder pada produk-produk es krim stick, cup, dan cone, sedangkan pada produk-produk family pack berfungsi sebagai pengemas tersier.
Preparasi penimbangan bahan
Dalam
pembuatan es krim skala industry sisem produksi yang digunakan adalah
system batch. Penimbangan bahan dilakukan secara manual sesuai dengan
jenis es krim yang akan diproduksi semisal vanilla 4x,material yang
harus ditimbang berarti 4x resep/batch.untuk mempermudah pencampuran
lemak dan coklat massa harus dilelehkan terlebih dahulu.
Pencampuran ( mixing )
Setelah
ditimbang bahan baku dicampur menjadi satu di dalam satu tangki
pencampuran/mixing tank.Seluruh bahan baku ini dipanaskan dan dicampur
dalam tangki pencampuran menjadi suatu campuran yang homogen,yang
kemudian di pasteurisasi dan dihomogenesasi. Jadi proses pencampuran ini
juga berfungsi untuk melakukan pre-heating sebelum mix dipasteurisasi.
Proses
pencampuran dilakukan pada suhu 60°C selama 15 menit. Penambahan
bahan-bahan bubuk selama pencampuran dilakukan sedikit demi sedikit agar
tercampur rata dan tidak menggumpal. Pada proses pencampuran ,untuk
mencapai suhu 60°C,mix dipanaskan dengan system sirkulasi ( close loop
system ) di PHE. Perhitungan waktu 15 menit mulai dilakukan pada saat
mix tepat mencapai suhu 60°C. Bahan-bahan lain seperti gula,skim milk
powder,buttermilk,coklat bubuk dan air dimasukan kecorong dan diteruskan
ke tangki pencampuran melalui pompa hisap atau suction pump yang
menggunakan air panas sebagai media pemanas.
Pasteurisasi
Mix
yang sudah mencapai suhu 600,selama 15 menit dipasteurisasikan pada
suhu 80-850 selama 15 detik ( holding ). Proses pasteurisasi dilakukan
dengan menggunakan PHE.
Pasteurisasi
ditujukan untuk membunuh bakteri pathogen ( bakteri yang merugikan )
yang mungkin terdapat pada mix.setelah pasteurisasi dilanjutkan pada
proses homogenisasi.
Homogenisasi
Homogenisasi
adalah proses pemecahan globula lemak menjadi bentuk yang lebih kecil
sehingga dihasilkan produk yang homogen. Homogenisasi dilakukan dengan
mengalirkan mix melalui celah yang sangat kecil dengan tekanan
(pressuer) yang sangat besar. Setelah melewati celah tersebut
partikel-partikel lemak dan air darimix akan tampak homogen. Semakin
tinggi kadar lemak,semakin rendah tekanan yang diperlukan.Untuk produk
water ice,proses homogenisasi dialakuakan tanpa pemberian tekanan (hanya
dilewatkan) karena kandungan lemaknya tidak ada.
Pendinganan (cooling/chilling)
Proses
pendinginan dilakukan pada temperature 4-60 C dengan tujuan “heat
shock” untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme.Proses pendinginan
dilakukan dengan mengalirkan mix dalam PHE yang dilalui air pendingin
(chiler) bersuhu 3-40 C sebagai media pendingin.suhu mix setelah
pendinginan (sebelum masuk tahap aging) diharapkan sekitar 4-60C tapi
suhu pendinginan actual yang terjadi bisa 9-100 C dan tidak pernah
menyebabkan masalah.Prose pasteurisasi,homogenisasi,dan pendinginan
dilakukan selam 1jam 10 menit.Mix yang sudah mengalami PHC dimasukan
kedalam tangki aging untuk mengalami proses aging.
Aging
Didalam
tangki aging dipertahankan suhu 4-60 C.Proses aging dilakukan dengan
cara mendiamkan mix aging selama 4-12 jam dengan tujuan mengoptimalkan
kerja penstabil (ada waktu yang cukup bagi penstabil untuk mengikat air
bebas) dan mempermudah pembekuan.
Pembekuan
Setelah proses aging,mix dialirkan ke continuous freezer
(CF) untuk dibekukan.Pada saat yang sama dialirkan udara kedalam mix
yang terdapat dalam silinder continuous freezer terjadi proses pembekuan
sebagian air dalam mix (40-45%)sehingga didapatkan soft ice cream
dengan temperature -4 samapi -60 C.Jumlah udara yang ditambahkan pada
saat pembekuan disebut overrun.
Pengisian
Ada
beberapa jenis mesin filling (pengisian):ROLLO,CUP,HOYER. Seluruh mesin
pengisian tersebut menjalankan proses pengisian secara otomatis. Untuk
beberapa produk perlu penambahan aksesoris lain pada saat pengisian,
misalnya buah, kacang, topping, crinkle, dan lain-lain. Hal ini dilakukan dengan menggunakan mesin fruit feeder.
Pengerasan
Soft
ice yang dihasilkan pada saat pembekuan tidak tahan terhadap kelumeran/
melting selama pengemasan bila tidak dikeraskan terlebih dahulu. Proses
hardening bertujuan untuk membekukan es krim pada suhu -35°C sampai
-40°C selama 30-45 menit.
Tiga
metode pengerasan yang digunakan saat ini : (1) pengerasan aliran udara
(cold air steam hardening) dingin pada -35°C hingga 40°C, yang sangat
baik dengan memandang bentuk dari objek, tapi tidakefisien dari sudut
pandang keteknikan karena panas yang dihasilkan dari fan berukuran besar
diperlukan; (2) pengerasan pada plat (plate hardening) cocok khususny
untuk kemasan datar berbentuk segi empat, dimana kemasan ditahan dalam
kontak yang dekat dengan plat logam yang didinginkan ; dan (3) kontak
langsung dengan cairan terefrigersi yang mendidih seperti nitrogen cair.
Prosedur terakhir ini secara thermal efisien tapi lebih mungkin membawa
pada kerusakan permukaanndan penyusutan dari produk. Hasil yang
memuaskan telah dilporkan dari waktu kontak yang relatif singkat dengan
nitrogen cair diikuti dengan penyimpanan dingin (cold storage).
Rata-rata
ukuran kristal es agak meningkat selama hardening pada -30°C dan agak
meningkat kembali selama 7 minggu awal penyimpanan pada -20°C, tapi
kemudin ternyata menjadi stabil. Setelah pengerasan,, eskrim normalnya
disimpan pada temperatur -17°C dan kemudian stabil tanpa
perubahan-perubahan lebih lanjut dalam struktur untuk beberapa bulan.
Untuk beberapa produk dilakukan pengerasan langsung dengan menggunakan cold brine pada temperatur -35°C selama ± 5 menit sehingga es tidak lumer saat pengemasan dan ditransportasikan ke cold storage.
Pengemasan
Es
krim yang sudah keras siap dikemas. Sebagian besar produk es krim di
industri dikemas sampai dengan kemasan sekunder . Kemasan primer adlh
etiket/ bungkus plastik, cup, atau cone sedangkan kemasan sekunder
adalah kotak kertas karton/ kardus namun pada beberapa produk kemasan
sekunder berupa heat-shrink plastic/ plastik string.
Pada
kemasan sekunder/ tersier (kardus) dicantumkan kode produksi
(tanggal/bulan/tahun produksi – jam produksi – kode produk – shift).
Selain itu dicantumkan pula nama produk es krim yang dikemas, jumlah
tumpukan karton maksimum, dan advertising.
Penyimpanan
Es
krim yang sudah dikeraskan dan dikemas segera disimpan ruang pembeku
(freezing room) yang bersuhu -25°C kemudian siap dipasarkan setelah
disimpan selama kurang lebih 24 jam.
PERALATAN PENGOLAHAN
Mesin dan peralatan yang terlibat langsung dalam produksi ice cream :
Tangki penyiapan
Merupakan
tangki-tangki yang digunakan untuk melarutkan bahan-bahan yang
berbentuk seperti bubuk susu skim dan bubuk coklat dengan air sebelum
ditransfer melalui pipa ke dalam mixing tank atau tangki pencampuran .
Prisip kerjanya yaitu pelarutan dengan air panas dengan bantuan
pengaduk/agitasi.
Fat thawing
Merupakan
alat yang digunakan untuk melelehakan lemak nabati yang berbentuk padat
menjadi cairuntuk selanjutnya ditransfer melalui pipa kedalam tangki
pencampuran.Prinsip kerjanya yaitu suatu tray tempat meletakan lemak
yang dipanasi sehingga lemak tersebut meleleh.
Corong pemasukan bahan
Merupakan
corong yang digunakan untuk memasukan bahan-bahan baku yang tidak perlu
dilarutkan terlebih dahulu seperti pengemulsi,penstabil dan gula
pasir.selanjutnya semua bahan juga dialirkan kedalam tangki pencampur
melalui pipa.
Plate heat exchanger
Merupakan
mesin yang digunakan untuk pasteurisasi mix es krim atau memanaskan
bahan baku yang dicampurkan pada tahap pencampuran sehingga mempercepat
pencampuran. Selain memanaskan PHE juga digunakan untuk mendinginkan es
krim setelah homogenisasi. Prinsip kerjanya yaitu pertukaran panas atau
kalor antara mix dengan media pemanas atau pendingin melalui logam
penghantar panas yang berbentuk plat-plat. Plate heat exchanger tediri
dari satu set plat stanless steel dijepit pada suatu frame. Kerangkanya
dapat terdiri dari beberapa pak plat terpisah. Plat disusun sedemikian
rupa untuk transfer panas optimum. Plate heat exchanger dapat dilalui
media pemanas atau media pendingin tergantung tujuan yang diinginkan.
Gambar 4. Plate Heat Exchanger
Homogenizer
Merupakan
mesin yang berfungsi untuk mengecilkan ukuran globula lemakmix es krim
sehingga diperoleh emulsi yang sesuai dengan standar. Prinsip kerjanya
yaitu memaksa mix es krim melewati suatu celah yang sangat kecil
ukurannya dengan menggunakan tekanan yang sangat besar sehingga setelah
melewati celah diperoleh ukuran butiran mix yang kecil dan seragam.
Tekanan yang digunakan tergantung dari jenis mix es krim,semakin sedikit
kandungan lemak mix tersebut. Maka semakin besar tekanan yang
diperlukan. Tekanan yang diperlukan untuk menghomogenisasi mix es krim
adalah antara 1000 psi sampai dengan 1500 psi.
Gambar 5. Homogenizer
Tangki pencampuran
Merupakan
tempat dimana sebagian besar bahan baku utama es krim dicampurkan
menjadi suatu mix es krim. Prinsip kerjanya yaitu pencampuran dengan
menggunakan bantuan agitator dan pemanasan dari PHE.
Tangki Aging
Merupakan
tempat dimana mix es krim mengalami proses aging atau pendiaman pada
suhu tertentu. Prinsip kerja tangki aging yaitu suatu mesin pengendali
suhu ( thermostatic ). Tangki aging adalah double jacketed tank dimana
ruang antar kedua jacket tersebut dapat dialiri air pendingin ( chiler )
sehingga suhu mix didalam tangki aging dapat dipertahankan konstan
antara suhu 40-60C.
Continous Freezer
Merupakan
mesin yang berfungsi untuk membekukan mesin es krim dari tahap aging
sehingga mix es krim yang sebelumnya cair akan menjadi semi solid tapi
belum mengeras. Prinsip kerja pembekuan yang terjadi di continous
freezer adalah seperti yang terjadi pada evaporator dalam suatu system
refrigerasi. Cairan Refrigerant yang suhunya sangat rendah akan
mendinginkan mix es krim sehingga mix tersebut akan membeku. Selain
pembekuan, di Continous Freezer juga dilakukan pengisian udara kedalam
mix es krim ( overrun ). Hal ini dilakukan di lakukan dengan cara
meniupkan udara kedalam tabung melalui pipa udara serta dengan bantuan
suatu pisau scraper atau penggaruk yang mengeruk mix es krim yang
membeku sehingga udara dapat masuk dalam mix.
Gambar 8. Continous Freezer
Mesin mesin pengisian
Merupakan
mesin –mesin yang digunakan untuk untuk mecetak atau mengisikan es krim
kedalam wadahnya. Mesin pengisian atau filling terdiri atas
(1) Mesin HOYER/STRAIGHT LINE untuk pembuatan es krim-es krim stick dengan bentuk khusus seperti Mimi,Bola,Heart.
(2) Mesin RIA dan ROLLO untuk pembuatan es krim biasa
(3) Mesin FILLMARK untuk pembuatan es krim cup dan cone
Prinsip
kerja mesin-mesin ini adalah pengisian mix es krim beku kedalam wadah
atau pencetakan es krim menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan sesuai
dengan cetakannya ( mould ).
Hardening tunel
Merupakan
suatu terowongan pendingin yang digunakan untuk mengeraskan es krim
yang sudah melalui proses pengisian.Suhu didalam hardening tunel
mencapai suhu -350 C – 400C. Prinsip kerja hardening tunel yaitu
pendinginan udara di dalam terowongan menggunakan refrigerant. Untuk
mesin HOYER,hardening tunel telah terintegrasi menajdi satu dengan
bagian pengisiannya dengan plat-plat logam tempat produk diletakkan
selama masuk terowongan. Sedangkan mesin untuk FILLMARK hardening tunnel
untuk mesin-mesin FILLMARK yang berada didekat pengisiannya dan berupa
rak-rak yang keluar masuk terowongan. Untuk mesin RIA dan ROLLO tidak
digunakan hardening tunel tapi proses pengerasamn terjadi langsung pada
mesin dengan menggunakan media cairan pendingin (cool brine) yang
didinginkan dengan refrigerant.
DAFTAR PUSTAKA
Belitz, H.D and Groosch, W.N. 1987. Food Science. Australian Vice Chancelor’s Committee. Brisbane Australia
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Kaporit tablet,cair & serbuk
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium