Selasa, 05 Maret 2013

Fermentasi etanol


Fermentasi anggur dalam pembuatan wine.

Fermentasi etanol, juga disebut sebagai fermentasi alkohol, adalah proses biologi dimana gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa diubah menjadi energi seluler dan juga menghasilkan etanol dan karbon dioksida sebagai produk sampingan. Karena proses ini tidak membutuhkan oksigen, melainkan khamir yang melakukannya, maka fermentasi etanol digolongkan sebagai respirasi anaerob.
Fermentasi etanol digunakan pada pembuatan minuman beralkohol dan bahan bakar etanol, juga dalam mengembangkan adonan roti.

Proses kimia dalam fermentasi glukosa

Persamaan reaksi di bawah ini akan meringkas fermentasi [[[glukosa]] (rumus kimianya C6H12O6. Satu mol glukosa diubah menjadi 2 mol etanol dan 2 mol karbon dioksida:
C12H22O11 +H2O + invertase →2 C6H12O6
C6H12O6 + Zymase → 2C2H5OH + 2CO2
C2H5OH adalah rumus kimia untuk etanol.

Erlenmeyer digunakan dalam fermentasi bioetanol dari jerami.
Sebelum dilakukan fermentasi, satu molekul glukosa dipecah menjadi 2 molekul piruvat. Proses ini dikenal dengan nama glikolisis.[1] Berikut ini adalah persamaan reaksi untuk glikolisis:
C6H12O6 + 2 ADP + 2 Pi + 2 NAD+ → 2 CH3COCOO + 2 ATP + 2 NADH + 2 H2O + 2H+
Rumus kimia dari piruvat adalah CH3COCOO. Pi adalah fosfat anorganik. Seperti yang ditunjukkan dalam persamaan reaksi di atas, proses glikolisis akan mereduksi 2 molekul NAD+ menjadi NADH. Dua molekul ADP juga akan diubah menjadi 2 molekul ATP dan 2 molekul air melalui fosforilasi level-substrat. Untuk lebih jelasnya, lihat artikel glikolisis.

Referensi

  1. ^ Stryer, Lubert (1975). Biochemistry. W. H. Freeman and Company. ISBN 0-7167-0174-X.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar